Powered By Blogger

Rabu, 01 Mei 2013

Penetapan kadar Metampiroonn


PENETAPAN KADAR METAMPIRON

A.    Tujuan

Mampumenetapkan kadar metampiron (antalgin) secara iodimetri.

B.     LandasanTeori

Iodimetri (secara langsung) merupakan reaksi oksidasi yang relative kuat dan termasuk reaksi redoks pencampuran Iodiumsebagai larutan yang  digunakan sebagai penitrasi suatu larutan. Dengan nilai yang berpotensialoksidasi sebesar+0,535 V. Iodimetri termasuk titrasi redoks dengan I sebagai titran. Seperti  dalam reaksi redoks umumnya yang harus selalu ada oksidator dan reduktor,  sebab bila suatu unsure bertambah bilangan oksidasinya (melepaskan elektron), maka harus ada suatu unsur yang bilangan oksidasinya berkurang atau turun (menangkap elektron), jadi tidak mungkin hanya ada oksidator saja atau  pun reduktor saja. Dalam metode analisis ini analit dioksidasikan oleh I2, sehingga I2 tereduksi menjadi ion iodida, dengan kata lain I2 bertindak sebagai oksidator (Rohman, 2007).
Metampiron (Antalgin) adalah obat yang mengandun gsenyawa C13H16N3NaO4S.H2O). Metampiron dapat larut dalam air, dengan beberapa larutan lainnya. Metampiron memiliki titiklebur 172◦C. pada larutan metanol, metampiron mampu menyerap sebanyak 234nm metanol kedalamnya. Sedangkan pada larutan HCl 0,1 N, metampiron menyerap sebanyak 259 nm. Metampiron memiliki efek analgetik dan sering digunakan Anti inflamator drug, penekan rasa nyeri dan demam. Dalam pemakaian oral, metampiron memiliki dosis tunggal 500-1000 mg. dan metampiron memiliki efek samping yaitu agranalositosis alergik. Sehingga dapat dinyatakan semakin tinggi dosis dan jangka pengobatan semakin besar resikonya terhadap tubuh (Haryana, 2007).
Dalam suatu hasil analisis iodimetri sangat tepat untuk menentukan suatu penetapan kadar dengan menggunakan sampel yaitu beberapa larutan (Kusmayanti, 2009).
Metampiron termasuk obat analgetika memiliki fungsi untuk menghilangkan rasa nyeri pada tubuh. Nyeri merupakan mekanisme untuk melindungi terhadap suatu gangguan dan kerusakan dalam jaringan system tubuh. Nyeri dapat terjadi jika terjadi rangsangan kimiawi, fisik, dan mekanisme pada kulit. Nyeri pertama terjadi apabila ada peradangan dikulit, dan cepat berakhir (Widiyanti 2003).
Analgetika merupakan obat khusus untuk nyeri yang memiliki intensitas dari yang rendah hingga sedang, analgetika sendiri juga berperan untuk nyeri berkaitan dalam inflamasi. Analgetika bekerja secara sentral untuk meningkatkan kemampuan menahan nyeri (Zega, 2009).

C.    Alat dan Bahan

1.      Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1.       Buret 25  ml
2.       Statif
3.       Klem
4.       Gelas ukur 50 ml
5.       Erlenmeyer 250 ml
6.       Gelas kimia
7.       Pipet tetes
8.       Mortil dan Alu
9.       Timbangan analitik
2.      Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1.      Aqua destillata 12,5 ml
2.      Larutan HCl
3.      Larutan iodida 0,1 N
4.      Larutan Kanji 0,5%
5.      Antalgin 500mg
3.      UraianBahan
1)         AquaDestillata (Dirjen POM, hal. 96)        
-           Namaresmi             : Aqua destilata.
-           Nama lain                : Air suling.
-           Pemerian                    :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak memiliki rasa.
-           Kelarutan                : -
-           Khasiat                      : Pelarut
-           Penyimpanan          : Dalam wadah tertutup baik.
2)      HCl(Dirjen POM, hal. 53)
-           Namaresmi                 : Acidum hydrochloridum.
-           Nama lain                  : Asam klorida.
-           Pemerian                    : Cairan; tidak berwarna; berasap, bau merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian air, bau dan asap hilang.
-           Kelarutan                   : -
-           Khasiat                      : Zat tambahan.
-           Penyimpanan             : Dalam wadah tertutup rapat.
3)      Iodida (Dirjen POM, hal. 316)
-           Namaresmi                 : Iodida
-           Nama lain                  : Iodida.
-           Strukturkimia : I2
-           Pemerian                    : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti Logam, hitam kelabu, bau khas.
-           Kelarutan                   : Larut dalam lebih kurang 3600 bagian air, dalam bagian etanol (95%) P, dalam lebih kurang 80 bagian gliserol P dan dalam lebih kurang 4 bagian karbondisulfa P; larut dalam kloroform P dan dalam karbontetraklorida P.
-           Khasiat                      : Antiseptikumekstern; antijamur.
-           Penyimpanan             : Dalam wadah tertutup rapat.
4)      Antalgin(Dirjen POM, hal 369)
-           Namaresmi                 : Methampyronum.
-           Nama lain                  : Metampiron (Antalgin)
-           Pemerian                    : Serbuk hablur, putih/putih kekuningan.
-           Kelarutan                   : -
-           Khasiat                      : Analgetikum, Antipiretikum.
-           Penyimpanan          : Dalam wadah tertutup baik.
5)      Larutan Kanji (Dirjen POM, hal. 762)
-           Namaresmi                 : Starch
-           Nama lain                    : Amilum / pati / kanji
-           Pemerian                     : Serbuk putih, hablur
-           Kelarutan                       : Larut dalam air panas, membentuk atau menghasilkan larutan aga kkeruh
-           Penyimpanan                  : Dalam wadah tertutup baik
-           Kegunaan                          : Sebagai indikator

D.    ProsedurKerja

Sampelantalgin

 


-          Diambil 500 mg
-          Digerus hingga halus
-          Ditimbang 0,1 gr dalam gelas kimia
-          Ditambahkan aquadest 12,5 ml
-          Ditambahkan HCL 1,25 ml
-          Dikocok hingga homogen
-          Ditambahkan indikator larutan kanji 5 tetes
-          Dititrasi dengan iodium (I2)
Warna bening

E.     HasilPengamatan

1.      Hasilpengamatandalampenentuankadarmetampironsecaraiodimetri
NO
PERLAKUAN
HASIL
1.
Ditimbangantalgin 0,1 gram

2.
Dilarutkandengan air 12,5 ml + HCl 1,25 ml
LarutanBening
3.
Ditambahkan indicator kanji 5 tetes
LarutanBening
4.
Dititrasidengan I2 25 ml
LarutanBening
2.      Reaksi
Reaksi yang terjadi adalah
CH3
CH2
CH3
CH3
N
SO3Na
O
C6H5
N
 
N
O
                       CH3
                                                                C6H5                  CH3                                  
                                                  H2O                                           + NaHSO3 + CHOH
                                                  HCL                                      N
                                                                                              CH3
NaHSO3 + I2 + H2O                         NaHSO4 + 2HI
Gambar.Reaksi

F.     Pembahasan

Titrasi iodimetri merupakantitrasilangsungterhadapzat – zat yang potensialoksidasinyalebihrendahdarisistemiodium – iodida, sehinggazattersebutakanteroksidasiolehiodium. Caramelakukananalisisdenganmenggunakansenyawapereduksiiodiumyaitusecaralangsungdisebutiodimetri, dimana digunakanlarutaniodiumuntukmengoksidasireduktor-reduktor yang dapatdioksidasisecarakuantitatifpadatitikekivalennya.
DalamFarmakope Indonesia, titrasiiodimetridigunakanuntukmenetapkankadar obat–obatan. Salah satucontohnyaadalah untuk menetapkan kadar metampiron (antalgin). Padatitrasiiodimetri kali inikitaakanmenetapkankadarmetampyon yang terdapatdalamantalgin 500mg.
Pada percobaan inidigunakan metampiron (antalgin) sebanyak 500 mg yang dititrasi dengan menggunakan air 12,5, HCl 1,25 ml,  larutan iodium 25 ml dan indikator kanji. Sebelum dititrasi, terlebih dahulu metampiron yang telah dilarutkan dengan 12,5 ml air, ditetesi dengan HCl sebanyak 1,25 ml. Hal tersebutakanmenghasilkanwarnalarutan yang bening.Kemudianditambahkanlarutan kanji akanmendapatkanhasillarutanberwarnabening.
Seperti yang telahkitaketahuibahwatitikakhirtitrasi (TAT) redoksdapatdilakukandenganmegukurpotensiallarutandandenganmenggunakanindikator. Penentuantitikakhirtitrasididasarkanadanya I2 yang bebas.
MetampironadalahsuatuderivatPirazolon yang mempunyaiefekanalgetika-antipiretika yang kuat.DenganpenambahanTiaminamononitrat, efekanalgetiknyadiperkuatlagi.Khususuntukmenghilangkan rasa nyeriyang berhubungan neuritis. Efeksampingdariobatiniadalah  Padapemakaian yang teraturdanuntukjangkawaktu yang lama, penggunaanobat-obat yang mengandungMetampironkadang-kadangdapatmenimbulkankasusagranulositosis.Untukmendeteksihaltersebut, selamapenggunaanobatiniperludilakukanujidarahsecarateratur.Jikagejalatersebuttimbul, penggunaanobatiniharussegeradihentikan.Efeksamping lain yang mungkinterjadiadalahmethemoglobinemia, erupsikulit, sepertipadakasuseritematous disekitarmulut, hidungdanalatkelamin. Reaksihipersensitifreaksipadakulit.
Airdigunakansebagaipelarutkarenaair merupakanzat yang mudah di dapatdanmempunyaikemampuantinggiuntukmelarutkanzat. 
Kanji bereaksidenganiodida, denganadanyaiodidamembentuksuatularutankompleks yang berwarnabirukuat, yang akanterlihatpadakonsentrasi-konsentrasiiodida yang sangatrendah. Kepekaanreaksiwarnainiadalahsedemikianrupasehinggawarnabiru.Namunketikalarutan kanji mengalamikerusakan, ketikadititrasidengan I2makaakanberwarnalarutanbening, tidaksesuaidenganwarnasemestinya, yaituberwarnabiru.
Keunggulan pemakaian kanji  yaitu bahwa harganya murah, namun terdapat kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut : (i) bersifat tidak dapat larut dalam air dingin; (ii) ketidakstabilan suspensinya dalam air; (iii)  dengan iodidamemberi suatu kompleks yang tak dapat larut dalam air, sehinggakanji tidak boleh ditambahkan terlalu dini dalam titrasi.
Iodiummerupakanoksidatorlemah.Sebaliknya ion iodidamerupakansuatupereaksireduksi yang cukupkuat.dan ion iodidadigunakansebagaipereaksireduksi (iodimetri). Beberapazatmerupakanpereaksireduksi yang cukupkuatuntukdititrasisecaralangsung.

G.     Kesimpulan

Dari percobaan yang telahdilakukandapatdisimpulkanbahwatitrasiantalginsecaraidiometribanyakterjadikegagalan, yaitu yang seharusnyalarutan kanji apabiladicampurdengan I2larutanberwarnabiru, namunlarutan kanji mengalamikerusakan, dan lama maka yang terjadilarutanbening.

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1979.Farmakope Indonesia Edisi III.DepatemenKesehatan RI. Jakarta

Haryana, Aris. Soewandhi, Nurono, Sundani. 2007. Pengaruh Milling TerhadapLajuDisolusiCampuranMetampiron-Fenilbutason (7:3). MajalahIlmuKefarmasian,Vol. IV, No. 2.

Kusmayanti, Aan, SaptariniMekarNyi. 2009. PerbandinganHasilPenetapan Kadar KaliumIodatdalamGaramdenganMenggunakanMetodeIodometridanSpektrofotometri Ultra Violet.Farmaka, Vol. 7.No. 2.

Rohman, Abdul. Gandjar, Golib, Ibnu. 2007. Kimia FarmasiAnalisis.PustakaPelajar. Yogyakarta.

Widyanti.200. Aktivitas AnalgetikEkstrakUmbiTeki (CyterusRotundus L.)padaMencitPutih (MusMusculus L.)Jantan.Bio Farmas 1(2) : 50-57, Vol.5. No 2.

Zega, Kristina, Mei. 2009. Penetapan Kadar Tablet Antalgin Secara Titrasi Iodimetri di PT. Kimia Farma (PERSERO) Tbk. PLANT MEDAN. Skripsi. Fakultas Farmasi Univesitas Sumatra Utara. Medan.

 






LAPORAN KIMIA ANALISIS FARMASI
PENETAPAN KADAR METAMPIRON

OLEH
NAMA                      : INTAN NUR CAHYANI
NIM                          : F1F1 12103
KELAS                     : C
KELOMPOK          : IV
ASISTEN                 : MUH. DITO ERLANGGA

LABORATORIUM KIMIA
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2 0 1 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar